Jakarta (ANTARA) – OpenAI mengumumkan pembaruan pada model kecerdasan artifisial (AI) terbarunya, GPT-5, untuk membuat interaksi dengan pengguna terasa lebih ramah dan seperti bicara dengan pakar.
Dilansir dari Tech Crunch pada Senin, perusahaan menyebut perubahan ini bersifat halus, seperti penambahan respons ringan seperti “pertanyaan bagus” atau “awal yang baik,” yang ditujukan agar percakapan lebih natural tanpa terkesan sebagai pujian berlebihan.
Langkah ini diambil setelah peluncuran GPT-5 sempat menuai kritik. CEO OpenAI Sam Altman mengakui peluncuran model tersebut berlangsung “lebih berliku dari yang diharapkan”, dengan sejumlah pengguna menyatakan mereka lebih menyukai model sebelumnya, GPT-4o.
Baca juga: CEO OpenAI tanggapi keluhan pengguna usai peluncuran model GPT-5
Dalam unggahan di media sosial, OpenAI menegaskan uji internal tidak menunjukkan adanya peningkatan sikap memuji berlebihan dari GPT-5 setelah pembaruan.
Meski dalam pertemuan dengan jurnalis pekan ini OpenAI lebih banyak menyinggung rencana jangka panjang, sorotan tetap tertuju pada peluncuran GPT-5 yang dianggap kurang mulus.
Wakil Presiden OpenAI Nick Turley menyebut versi awal GPT-5 terlalu lugas, sehingga pembaruan ini dimaksudkan untuk memberi kesan lebih hangat bagi para pengguna.
Baca juga: Mengulas model kecerdasan buatan terbaru OpenAI GPT-5
Diketahui, GPT-5 diklaim sebagai model yang lebih cerdas, lebih cepat, dan lebih kecil kemungkinannya memberikan respons tidak akurat.
Dalam acara konferensi pers, Sam Altman membandingkan model-model AI OpenAI dengan bentuk komunikasi sesuai tingkat pendidikan.
“GPT-3 terasa seperti berbicara dengan siswa SMA,” ujarnya.
Baca juga: OpenAI rilis model AI GPT-5 untuk semua pengguna ChatGPT
Lebih lanjut ia mengatakan,”GPT-4 terasa seperti berbicara dengan mahasiswa. GPT-5 adalah pertama kalinya pengguna benar-benar merasa seperti berbicara dengan pakar tingkat PhD”.
Layanan GPT-5 dapat digunakan di ChatGPT hanya sebagai satu model, berbeda dengan generasi-generasi pendahulunya yang terbagi menjadi dua model yaitu model biasa dan model penalaran.
Dengan pengembangan yang dilakukan tim OpenAI, nantinya pengguna tidak usah pusing untuk meminta model AI ini melakukan penalaran mendalam karena untuk permintaan dengan hal-hal kompleks dapat dilakukan secara otomatis oleh AI ini.
Baca juga: OpenAI rilis model AI unggulan baru GPT-5
Baca juga: ChatGPT menuju pencapaian 700 juta pengguna aktif mingguan
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025