Jakarta (ANTARA) – Produsen mobil Vietnam, VinFast, dan perusahaan induknya, Vingroup, tidak hanya akan memproduksi dan memasarkan mobil, tetapi juga ingin membangun ekosistem di Indonesia.
“Fokus kami tidak hanya menyediakan produk berkualitas, harga yang kompetitif, tetapi juga ekosistem,” kata CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto di sela kunjungan ke pabrik VinFast di Hai Phong, Vietnam, pada 3 sampai 7 November 2025.
Dia mengemukakan bahwa upaya untuk membangun ekosistem kendaraan elektrik di Indonesia membutuhkan komitmen jangka panjang.
Guna mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, ia mengatakan, VinFast membangun pabrik di Subang, Jawa Barat, yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025.
Fasilitas produksi dengan nilai investasi 200 juta dolar AS tersebut akan menjadi tempat perakitan kendaraan VinFast.
Selain membangun fasilitas produksi, VinFast bersama V-Green berencana menyediakan stasiun pengisian daya baterai kendaraan listrik di 63.000 titik di seluruh Indonesia hingga akhir tahun 2025.
Kariyanto menyampaikan, perusahaannya bekerja sama dengan PT PLN (Persero), PT Pos Indonesia, dan mitra-mitra swasta untuk menyediakan stasiun pengisian daya di berbagai wilayah kabupaten/kota di Indonesia.
Baca juga: VinFast ingin Indonesia jadi “rumah kedua” setelah Vietnam
VinFast masuk ke Indonesia sejak tahun 2024 dengan menyediakan layanan transportasi ramah lingkungan Xanh SM.
Kariyanto mengatakan bahwa masyarakat Indonesia mengenal VinFast dari layanan taksi elektrik tersebut.
Layanan Xanh tumbuh dengan cepat. Setelah diluncurkan di Vietnam dan Laos pada 2023, perusahaan pada tahun berikutnya memperluas penyediaan layanan ke Indonesia dengan nama Green SM dan masuk ke Filipina pada 2025.
Menurut laporan kuartal II 2025 dari Mordor Intelligence, Xanh SM sekarang menempati posisi terdepan di pasar ride-hailing Vietnam dengan pangsa pasar 44,68 persen, mengungguli para pesaing utama dalam jumlah perjalanan, pendapatan GMV, dan indeks kepuasan pelanggan.
Hanya dalam waktu dua tahun, Xanh SM telah berkembang menjadi layanan transportasi berbasis aplikasi terbesar kedua di Asia Tenggara berdasarkan jaringan layanan serta layanan transportasi dengan armada bertenaga listrik terbesar di kawasan.
Bersama para penggunanya, Xanh SM telah menempuh hampir 1,7 miliar kilometer perjalanan tanpa emisi, setara dengan pengurangan lebih dari 200.000 ton CO2.
Baca juga: VinFast halau kekhawatiran konsumen dengan skema sewa baterai
Le Thi Thu Thuy selaku wakil ketua Vingroup dan pemimpin VinFast mengatakan bahwa VinFast selain memasarkan mobil listrik juga ingin ikut membangun ekosistem kendaraan elektrik di Indonesia.
Ketika ditanya mengenai dukungan yang diharapkan Vingroup dari pemerintah Indonesia, dia mengatakan, “Kami tidak banyak meminta, tapi konsistensi kebijakan penting bagi kami.”
Vingroup berkomitmen menginvestasikan dana hingga 1,2 miliar dolar AS di Indonesia. Sekitar 200 juta dolar AS dari total nilai komitmen investasi itu direalisasikan dalam pembangunan pabrik perakitan mobil listrik di Subang.
Di Vietnam, Vingroup merupakan perusahaan swasta besar yang kini terus melebarkan sayapnya ke pasar global.
Vingroup selama lebih dari 32 tahun telah membangun ekosistem yang mencakup otomotif, robotika, teknologi kecerdasan buatan, hiburan, pariwisata, properti, hingga layanan kesehatan, pendidikan, dan sosial.
Perusahaan baru-baru ini menambahkan infrastruktur dan energi sebagai pilar baru, serta mengumumkan langkah penting untuk memasuki sektor industri metalurgi di bawah pilar teknologi dan industri.
Langkah ini dijalankan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan internal dari berbagai bisnis inti seperti Vinhomes dan VinFast, tetapi juga untuk mendorong perkembangan industri berat di Vietnam
VinFast telah menjadi merek mobil pertama di Vietnam yang berhasil melampaui angka penjualan 100.000 unit selama tiga kuartal pertama tahun 2025, menegaskan posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar domestik.
Baca juga: VinFast pastikan pabrik di Subang bisa beroperasi mulai Maret 2026
Baca juga: Pabrik VinFast di Subang diprioritaskan untuk menyuplai pasar domestik
Pewarta: Suryanto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025











