Jakarta (ANTARA) – Kematian seekor kucing bodega bernama Kit Kat banyak menyita perhatian publik, yang diakibatkan tertabrak oleh robotaxi milik Waymo pada 27 Okotber waktu setempat.
Techcrunch pada Minggu (16/11) mengabarkan bahwa atas kejadian ini, meminta negara bagian tersebut untuk mengizinkan pemilih lokal memutuskan apakah mobil tanpa pengemudi dapat beroperasi di lingkungan mereka melalui Jackie Fielder, yang mewakili Distrik Mission di Dewan Pengawas SF.
“Pengemudi manusia bisa dimintai pertanggungjawaban, bisa keluar, minta maaf, bisa dilacak polisi kalau itu tabrak lari,” kata Fielder kepada Times.
“Di sini, tidak ada yang bisa dimintai pertanggungjawaban,” lanjut dia.
Sementara itu, pihak Waymo mengucapkan simpatinya yang mendalam atas kejadian tersebut. Dia menjelaskan bahwasanya dalam insiden tersebut seekor kucing berlari ke bagian bawah kendaraan waymo saat kendaraan itu sedang melaju.
“Kami mengirimkan simpati terdalam kepada pemilik kucing dan masyarakat yang mengenalnya dan menyayanginya,” ucap Waymo dalam sebuah keterangan.
Dalam kejadian ini, warga setempat meramaikan lokasi kejadian dengan karangan bunga untuk mengenangnya.
Area tersebut juga dihiasi dengan berbagai plakat, beberapa mengkritik Waymo, sementara yang lain menyoroti banyaknya kematian yang disebabkan oleh pengemudi manusia.
Baca juga: Xpeng kenalkan Robotaxi di Xpeng Day 2025
Baca juga: Taksi otonom robotaxi Tesla diizinkan uji coba di Arizona
Baca juga: Xpeng perluas pasar Eropa dan janjikan Robotaxi L4 di China pada 2026
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025











