Berita

Indonesia masih menjadi raja di kawasan ASEAN

×

Indonesia masih menjadi raja di kawasan ASEAN

Sebarkan artikel ini


Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan bahwa Indonesia masih menjadi raja dalam industri otomotif membawahi Malaysia dan juga Thailand.

“Kita masih nomer satu dalam hal penjualan (di kawasan ASEAN) walaupun share-nya makin turun biasanya di atas 30 persen, belakang sekitar 25 persen. Rangking kedua Malaysia, yang naik kelas, biasanya diduduki oleh Thailand. Thailand drop-nya cukup banyak walaupun di posisi ketiga, penjualan hanya di kisaran 500 ribu,” kata Kukuh Kumara saat Dialog Industri Otomotif Nasional bertajuk “Perang Harga vs Pembangunan Industri: Siapa Untung, Siapa Tertinggal?” di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, ICE BSD, Tangerang, Kamis.

Meski kondisi pasar otomotif tanah air sedang tidak baik-baik saja, Indonesia nyatanya masih mampu untuk tetap mempertahankan kredibilitasnya di kawasan ASEAN.

Baca juga: Gaikindo sebut kinerja ekspor 2025 catatkan pertumbuhan positif

Baca juga: GIIAS 2025 segera dibuka, simak jadwal akses shuttle bus gratis

Sehingga, hal ini harus dimanfaatkan dengan bijak melalui berbagai sudut pandang. Thailand yang sekarang memiliki penurunan drastis dikatakan oleh Kukuh, dapat menjadi pelajaran berharga untuk pasar otomotif Indonesia.

“Kondisi ini diperkirakan menyoroti Indonesia dan Thailand, karena penurunannya. Harusnya Indonesia bisa belajar dengan apa yang terjadi di Thailand,” ujar dia.

Indonesia saat ini memiliki stagnansi pasar yang cukup lama, yakni sudah mencapai 10 tahun. Perkembangan yang melambat dikarenakan banyak faktor terutama perekonomian dunia yang tidak menentu.

Menurut data yang diberikan oleh Gaikindo, penjualan kendaraan dalam segmen wholesales (dari pabrik ke diler) memiliki catatan penurunan hingga 8,6 persen. Pada periode Januari-Juni 2025, penjualan mobil secara wholesales mencapai 374.740 unit. Dengan begitu, angka tersebut menunjukkan penurunan ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Penurunan juga terjadi di segmen retail sales (dari diler ke konsumen) yang mencapai 9,71 persen pada semester pertama tahun ini menjadi 390.467.

“Dari beberapa kajian kita lakukan, belakangan adanya penurunan daya beli kelas menengah. Masalahnya kelas menengah jumlahnya banyak mencapai 10-11 juta, potensi pembeli kendaraan bermotor roda empat. Waktu LCGC diperkenalkan kita mampu angkat saudara kita yang biasa roda dua jadi roda empat, itu pangsa pasarnya sampai 20 persen,” tutup dia.

Baca juga: Pejabat Gaikindo berharap pengunjung GIIAS 2025 tidak hanya “rojali”

Baca juga: GIIAS 2025 bentuk dukungan misi RI capai NZE 2060

Baca juga: Panduan cara beli tiket GIIAS 2025: Online dan offline serta harganya

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *